Damar Kanginan, Emang Kenapa
Belakangan ini aku agak rutin gowes memutari gunung klotok. Start dari
rumah jam 05.00 pagi, menyusuri jl penanggungan, traffic light smak
belok ke kiri, menyusuri jl veteran, traffic light sukorame lurus terus
sampai depan unik, trus masuk kawasan wisata selomangkleng, naik dikit
lalu jalan menurun tembus brigif. Setelah lewat brigif jalan mendatar
dan agak melengkung ke kanan memutari gunung klotok, sampai pertigaa deket SMA 5 itu berarti aku sudah mutari gunung klotok satu kali. Jadi dari situ langsung pulang lewat rute yang berbeda dengan waktu berangkat, yaitu lewat perumahan wilis indah keluar di pasar depan Gedung Muktamar Lirboyo, trus lewat jalan HM Winarto tembus jl penanggungan. Sampailah di rumah.
Nah, waktu aku gowes kemarin sambil melamun-lamun kayak biasanya, tiba-tiba aku inigin merubah nama blogku, tadinya kukasih nama 'soemangat' yang artinya bersemangat, trus terlintas kata damar kanginan. Dalam bayanganku damar kanginan ini adalah semacam bara api yang tertiup angin, sehingga dia akan tetap menyala. Bila dalam kegelapan, bara api yang terkena angin ini pasti bisa menerangi sekitarnya walaupun tidak sempurna. Jadi kayaknya filosofinya: walaupun dalam keterbatasan tetap berusaha bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk sekitarnya.
Nah, waktu aku gowes kemarin sambil melamun-lamun kayak biasanya, tiba-tiba aku inigin merubah nama blogku, tadinya kukasih nama 'soemangat' yang artinya bersemangat, trus terlintas kata damar kanginan. Dalam bayanganku damar kanginan ini adalah semacam bara api yang tertiup angin, sehingga dia akan tetap menyala. Bila dalam kegelapan, bara api yang terkena angin ini pasti bisa menerangi sekitarnya walaupun tidak sempurna. Jadi kayaknya filosofinya: walaupun dalam keterbatasan tetap berusaha bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar